Kurang Bermasyarakat
Sifat pemalu akan terjadi bila anak hidup dengan latar
belakang dimana diabaikan oleh orang tuanya, atau dibesarkan pada keluarga yang
mengasingkan diri, terlalu dikekang, sehingga mereka tak dapat menjalin dan
mengalami hubungan sosial yang normal dengan masyarakat. Sehingga saat anak
dikenalkan pada publik, mereka akan cenderung lebih banyak diam dan ingin terus
bersama anda.
Pengalaman Buruk
Ketika anak mengalami banyak peristiwa yang menyebabkannya memiliki
penilaian malu. Hal ini akan berpengaruh pada pola pikirnya yang berimbas pada
perilakunya. Misalnya, saat ia tampil menyanyi di depan banyak orang dengan
tatapan penonton yang hanya tertuju padanya, dengan begini anak akan
beranggapan bahwa berdiri di depan orang banyak adalah hal yang memalukan
sehingga ia akan berhenti melakukan hal tersebut karena perasaan malu yang
dirasakannya.
Anak Merasa Menjadi Sumber Perhatian
Anak pemalu terkadang kerap kali merasa dirinya diperhatikan
banyak orang atau ia akan merasa malu bila dirinya menjadi bahan perbincangan
banyak orang. Hal seperti inilah yang menyebabkan anak takut dan cemas untuk
bertindak atau berpendapat karena khawatir apa yang dilakukannya salah dan
menjadi bahan tertawaan orang-orang.
Pola Asuh Awal Yang Keliru
Rasa malu pada anak kemungkinan bisa terjadi karena pola
asuh awal yang keliru ketika anak masih bayi terutama di dua tahun usia
pertamanya. Karena otak bayi di usia tersebut mengalami perkembangan yang amat
pesat dan di usia ini adalah saat dimana bayi mulai mengembangkan pola
mengasosiasikan sesuatu. Misalnya, kebiasaan orang tua yang langsung berlari
dan menggendong bayi saat ia menangis. Bayi yang mendapatkan perlakuan seperti
ini akan menjadi bayi yang manja dan merasa dicintai. Perasaan seperti ini
tentu saja baik untuk bayi, namun jika diberikan secara berlebihan seperti
memperlakukan anak bak puteri raja yang selalu dilayani setiap saat tidak
terlalu baik untuknya. Anak yang selalu dimanja, akan merasakan kehilangan dan
kesepian seolah tidak ada pegangan dan tidak tahu apa yang harus dilakukan saat
mereka berada jauh dari orang tuanya. Sementara anak bayi yang tidak selalu
dimanja oleh orang tuanya, cenderung mampu mengatasi rasa kesendirian dan mampu
menampilkan rasa percaya dirinya dengan baik.
Tidak Diberikan Kesempatan Berinteraksi
Salah satu faktor yang memicu anak menjadi pemalu bisa jadi
karena ia tak punya teman sebaya sebagai teman bermainnya. Sehingga ia menjadi
jarang melakukan interaksi dengan orang lain dan ketika ia bertemu dengan orang
baru di lingkungan baru, mereka tidak tahu bagaimana cara berinteraksi atau
memperkenalkan dirinya dengan orang lain karena tak pernah diajak keluar main,
pergi ke taman atau tidak bersekolah. Anak yang tidak diberikan kesempatan untuk
berinteraksi dengan anak seusianya karena ruang geraknya hanya terbatas dengan
keluarga di rumah akan membuat anak memiliki anggapan bahwa orang lain selain
keluarganya adalah sebuah ancaman. Dan hal inilah yang membuatnya menarik diri
dari keramaian dan tempat umum.
Kesulitan Menghadapi Situasi Baru
Anak-anak tentu belum memiliki pengalaman hidup sekaya orang
dewasa. Oleh karena itu, anak-anak sering dihadapkan pada situasi baru. Ada
anak yang mudah beradaptasi dengan situasi baru, ada pula yang sulit. Seringnya
kesulitan beradaptasi membuat anak menarik diri dari lingkungan.
Pengasuhan Orang Tua yang Tidak
Konsisten
Beberapa sifat pemalu bisa jadi disebabkan oleh orang tua
yang tidak konsisten dalam mengasuh anak. Misalnya, orang tua memberikan
hukuman untuk suatu perilaku tertentu pada suatu hari, namun pada saat lainnya orang
tua membiarkannya atau bahkan memujinya. Ketidakkonsistenan ini membuat anak
menjadi bingung lalu merasa tidak aman. Jika keadaan ini dibiarkan, anak bisa
berkembang menjadi takut dan malu melakukan sesuatu.
Kurangnya Keterlibatan Orang Tua
Ada sejumlah orang tua yang tampak tidak tertarik dengan
kehidupan anak mereka. Sikap demikian ini didasari berbagai alasan. Misalnya, orang
tua secara keliru memahami bahwa mereka akan meningkatkan kemandirian dalam
diri anak-anak mereka jika mereka membiarkan anak-anak mengurus dirinya
sendiri. Misalnya, ada orang tua yang begitu sibuk sehingga tidak punya waktu
atau minat untuk turut terlibat dalam kehidupan anak-anak mereka. Apapun
alasannya itu, berkurangnya keterlibatan orang tua bisa membuat anak merasa
yakin mereka tidak layak mendapat perhatian dari orang lain. Pada akhirnya ini
akan berpengaruh pada hubungan sosial anak. Anak-anak yang merasa orang lain
tidak tertarik pada mereka, maka mereka bisa jadi tidak akan pernah merasa
nyaman dalam situasi sosial atau berada di tengah orang banyak.
Orang Tua Terlalu Protektif
Anak-anak yang terlalu dilindungi oleh orang tua seringkali
tidak punya cukup banyak kesempatan untuk mandiri secara sosial. Ada masalah
sedikit, orang tua mengambil tindakan berlebihan. Ini membuat anak menjadi
kurang percaya diri untuk membuat keputusan bagi dirinya. Anak demikian bisa
tumbuh dengan perasaan tidak pernah aman. Ini menyebabkan rasa malu. Jika
tidak, ini bisa menyebabkan anak menjadi pemberontak.
Punya Opini Negatif Tentang Diri
Sendiri
Anak yang minder menilai orang lain juga punya perasaan
serupa tentang dirinya. Ia menganggap orang lain menilai dirinya rendah. Ini bisa
membuat ia berperilaku malu.
Ejekan
Olok-olok atau ejekan dari teman sekitar memang sulit
dihindarkan dari kehidupan anak sehari-hari dan anak bisa menjadi malu karena
ejekan.
Perilaku Belajar atau Modeling
Pada tahap awal, belajar dengan cara mengamati dan menirukan
apa yang dilakukan orang tua. Maka, jika orang tua berpembawaan pemalu, ada
kemungkinan anak belajar jadi pemalu juga
Referensi:
http://bidanku.com/kenali-faktor-pemalu-pada-anak-dan-cara-mengatasinya
http://radinhepikia.blogspot.co.id/2009/03/zeindidia-yusak.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar