Jumat, 08 Januari 2016

Pemicu Sifat Pemalu Pada Anak

Kurang Bermasyarakat
Sifat pemalu akan terjadi bila anak hidup dengan latar belakang dimana diabaikan oleh orang tuanya, atau dibesarkan pada keluarga yang mengasingkan diri, terlalu dikekang, sehingga mereka tak dapat menjalin dan mengalami hubungan sosial yang normal dengan masyarakat. Sehingga saat anak dikenalkan pada publik, mereka akan cenderung lebih banyak diam dan ingin terus bersama anda.
Pengalaman Buruk
Ketika anak mengalami banyak peristiwa yang menyebabkannya memiliki penilaian malu. Hal ini akan berpengaruh pada pola pikirnya yang berimbas pada perilakunya. Misalnya, saat ia tampil menyanyi di depan banyak orang dengan tatapan penonton yang hanya tertuju padanya, dengan begini anak akan beranggapan bahwa berdiri di depan orang banyak adalah hal yang memalukan sehingga ia akan berhenti melakukan hal tersebut karena perasaan malu yang dirasakannya.
Anak Merasa Menjadi Sumber Perhatian
Anak pemalu terkadang kerap kali merasa dirinya diperhatikan banyak orang atau ia akan merasa malu bila dirinya menjadi bahan perbincangan banyak orang. Hal seperti inilah yang menyebabkan anak takut dan cemas untuk bertindak atau berpendapat karena khawatir apa yang dilakukannya salah dan menjadi bahan tertawaan orang-orang.
Pola Asuh Awal Yang Keliru
Rasa malu pada anak kemungkinan bisa terjadi karena pola asuh awal yang keliru ketika anak masih bayi terutama di dua tahun usia pertamanya. Karena otak bayi di usia tersebut mengalami perkembangan yang amat pesat dan di usia ini adalah saat dimana bayi mulai mengembangkan pola mengasosiasikan sesuatu. Misalnya, kebiasaan orang tua yang langsung berlari dan menggendong bayi saat ia menangis. Bayi yang mendapatkan perlakuan seperti ini akan menjadi bayi yang manja dan merasa dicintai. Perasaan seperti ini tentu saja baik untuk bayi, namun jika diberikan secara berlebihan seperti memperlakukan anak bak puteri raja yang selalu dilayani setiap saat tidak terlalu baik untuknya. Anak yang selalu dimanja, akan merasakan kehilangan dan kesepian seolah tidak ada pegangan dan tidak tahu apa yang harus dilakukan saat mereka berada jauh dari orang tuanya. Sementara anak bayi yang tidak selalu dimanja oleh orang tuanya, cenderung mampu mengatasi rasa kesendirian dan mampu menampilkan rasa percaya dirinya dengan baik.
Tidak Diberikan Kesempatan Berinteraksi
Salah satu faktor yang memicu anak menjadi pemalu bisa jadi karena ia tak punya teman sebaya sebagai teman bermainnya. Sehingga ia menjadi jarang melakukan interaksi dengan orang lain dan ketika ia bertemu dengan orang baru di lingkungan baru, mereka tidak tahu bagaimana cara berinteraksi atau memperkenalkan dirinya dengan orang lain karena tak pernah diajak keluar main, pergi ke taman atau tidak bersekolah. Anak yang tidak diberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan anak seusianya karena ruang geraknya hanya terbatas dengan keluarga di rumah akan membuat anak memiliki anggapan bahwa orang lain selain keluarganya adalah sebuah ancaman. Dan hal inilah yang membuatnya menarik diri dari keramaian dan tempat umum.
Kesulitan Menghadapi Situasi Baru
Anak-anak tentu belum memiliki pengalaman hidup sekaya orang dewasa. Oleh karena itu, anak-anak sering dihadapkan pada situasi baru. Ada anak yang mudah beradaptasi dengan situasi baru, ada pula yang sulit. Seringnya kesulitan beradaptasi membuat anak menarik diri dari lingkungan.
Pengasuhan Orang Tua yang Tidak Konsisten
Beberapa sifat pemalu bisa jadi disebabkan oleh orang tua yang tidak konsisten dalam mengasuh anak. Misalnya, orang tua memberikan hukuman untuk suatu perilaku tertentu pada suatu hari, namun pada saat lainnya orang tua membiarkannya atau bahkan memujinya. Ketidakkonsistenan ini membuat anak menjadi bingung lalu merasa tidak aman. Jika keadaan ini dibiarkan, anak bisa berkembang menjadi takut dan malu melakukan sesuatu.
Kurangnya Keterlibatan Orang Tua
Ada sejumlah orang tua yang tampak tidak tertarik dengan kehidupan anak mereka. Sikap demikian ini didasari berbagai alasan. Misalnya, orang tua secara keliru memahami bahwa mereka akan meningkatkan kemandirian dalam diri anak-anak mereka jika mereka membiarkan anak-anak mengurus dirinya sendiri. Misalnya, ada orang tua yang begitu sibuk sehingga tidak punya waktu atau minat untuk turut terlibat dalam kehidupan anak-anak mereka. Apapun alasannya itu, berkurangnya keterlibatan orang tua bisa membuat anak merasa yakin mereka tidak layak mendapat perhatian dari orang lain. Pada akhirnya ini akan berpengaruh pada hubungan sosial anak. Anak-anak yang merasa orang lain tidak tertarik pada mereka, maka mereka bisa jadi tidak akan pernah merasa nyaman dalam situasi sosial atau berada di tengah orang banyak.
Orang Tua Terlalu Protektif
Anak-anak yang terlalu dilindungi oleh orang tua seringkali tidak punya cukup banyak kesempatan untuk mandiri secara sosial. Ada masalah sedikit, orang tua mengambil tindakan berlebihan. Ini membuat anak menjadi kurang percaya diri untuk membuat keputusan bagi dirinya. Anak demikian bisa tumbuh dengan perasaan tidak pernah aman. Ini menyebabkan rasa malu. Jika tidak, ini bisa menyebabkan anak menjadi pemberontak.
Punya Opini Negatif Tentang Diri Sendiri
Anak yang minder menilai orang lain juga punya perasaan serupa tentang dirinya. Ia menganggap orang lain menilai dirinya rendah. Ini bisa membuat ia berperilaku malu.
Ejekan
Olok-olok atau ejekan dari teman sekitar memang sulit dihindarkan dari kehidupan anak sehari-hari dan anak bisa menjadi malu karena ejekan.
Perilaku Belajar atau Modeling
Pada tahap awal, belajar dengan cara mengamati dan menirukan apa yang dilakukan orang tua. Maka, jika orang tua berpembawaan pemalu, ada kemungkinan anak belajar jadi pemalu juga



Referensi:
http://bidanku.com/kenali-faktor-pemalu-pada-anak-dan-cara-mengatasinya
http://radinhepikia.blogspot.co.id/2009/03/zeindidia-yusak.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar