Tasikardi adalah sebuah tempat berupa danau dengan luas
sekitar 5 hektar, yang dibuat pada masa Sultan Maulana Yusuf. Selain digunakan
untuk mengairi sawah-sawah yang ada disekitarnya, air dari danau ini juga
dimanfaatkan untuk keperluan di Keraton Surosowan yang dialirkan melalui pipa
dan disaring di tempat penyaringan khusus yang dikenal dengan pangindelan abang
(merah), pangindelan putih, dan pangindelan emas.
Sekarang, danau tasikardi dijadikan obyek wisata dan termasuk
salah satu tempat bersejarah yang cukup ramai dikunjungi wisatawan, terutama
pada hari libur. Pohon-pohon rindang di sekeliling danau bisa menjadi pilihan
wisatawan sebagai tempat berteduh sambil menikmati keindahan danau. Air danau
ini tidak pernah kering ataupun meluap, sehingga terlihat tenang dengan alur
mengikuti arah angin. Untuk tempat duduk, wisatawan bisa memilih duduk di
bangku-bangku yang ada di beberapa sudut pinggir danau atau menyewa tikar.
Di tengah danau ini terdapat pulau berbentuk segi empat, yang
dahulu digunakan sebagai tempat rekreasi keluarga sultan. Di pulau tersebut
terdapat sisa-sisa peninggalan Kesultanan Banten seperti kolam penampungan air,
pendopo, kamar mandi, dan jungkit-jungkitan (permainan untuk anak-anak). Bagi
wisatawan yang ingin menginjakkan kaki di pulau tersebut, bisa menempuhnya
dengan perahu atau bebek-bebekan yang disewakan oleh pengelola obyek wisata
tasikardi ini.
Referensi: