Masjid Kasunyatan
adalah masjid pertama yang dibangun di Banten. Masjid ini terletak di kampung
Kasunyatan kecamatan Kasemen kabupaten Serang. Masjid Kasunyatan awalnya
bernama Masjid Al Fatihah yang berarti pembuka. Karena dahulu di daerah
tersebut merupakan daerah kekuasaan kerajaan Hindu, maka Masjid Al Fatihah
disimbolkan sebagai masjid pembuka bagi syiar Islam di Banten.
Masjid Kasunyatan
dibangun ketika Kerajaan Demak berjaya. Sehingga bentuk masjid menyerupai
Masjid Demak. Masjid ini memiliki menara segi empat yang bentuknya menyerupai
Masjid Pacinan. Menara ini bergaya portugis, karena dipengaruhi oleh
orang-orang Portugis yang pada saat itu banyak berdagang di wilayah Banten.
Kemudian terdapat kolam pekulahan bintang empat yang merupakan tempat mandi dan
wudhu, yang dahulu digunakan untuk meng-Islam-kan orang-orang yang mau masuk
Islam.
Masjid Kasunyatan
terkenal dengan masjid serba empat, karena bagian dalam masjid ini selalu
mengandung angka empat. Seperti tiang di dalam masjid yang berjumlah empat,
pada bagian ujung atap masjid terdapat payung dan burung yang berjumlah empat, kolam pekulahan bintang empat dan
menara masjid yang berbentuk segi empat, bahkan luas masjid yang
12 X 12 meter itu jika dikalikan akan menghasilkan 144.
Kesengajaan serba empat
yang ada pada bagian penting masjid tentu saja bukan tanpa arti. Angka empat
merupakan simbol bahwa Sultan Hasanuddin ingin mengajarkan empat hal kepada
penduduk yang ada di Banten saat itu yakni keislaman, keimanan, keikhsanan, dan
keikhlasan. Dari keempat yang diajarkan itu yang tersulit dicapai adalah
keikhlasan, karena tidak banyak yang bisa berbuat ikhlas. Maka pembangunan
menara masjid hanya dibuat tiga tingkat, meski awalnya akan dibangun empat
tingkat.
Di masjid inilah Sultan
Hasanuddin pertama kali bermunajat kepada Allah. Hingga kini, Masjid Kasunyatan
masih dipergunakan oleh penduduk setempat untuk melakukan berbagai kegiatan
peribadatan.
Referensi:
http://bantenraya.com/component/content/article/3-serang-raya/6723--masjid-kasunyatan-masjid-pembuka-islam-di-banten