Vihara Avalokitesvara dibangun oleh salah satu Raja Banten
yang pernah memerintah pada tahun 1652 yaitu Syekh Syarif Hidayatullah atau
yang lebih dikenal dengan nama Sunan Gunung Jati. Ia mendirikan vihara ini
karena ketika itu ia melihat banyak perantau dari Cina yang membutuhkan tempat
ibadah. Nama vihara ini diambil dari nama seorang Buddha yakni Buddha Avalokitesvara.
Di dalam vihara ini terdapat 16 patung dewa. Patung tertua
yang ada disana adalah patung Dewi Kwan Im yang sudah berusia 600 tahun. Patung
tersebut dibawa langsung dari Cina. Patung Dewi Kuan Im adalah satu-satunya
patung yang selamat dalam kebakaran hebat yang pernah menghanguskan vihara ini
pada tahun 2009.
Selain itu, terdapat ukiran-ukiran dinding yang menceritakan
peristiwa meletusnya Gunung Krakatau pada tahun 1883. Letusan tersebut
mengakibatkan terjadinya tsunami dan air bah yang sangat deras yang menggelundung
di luar vihara. Orang-orang yang berlindung di dalam vihara berdoa agar mereka
diselamatkan dan mukjizat pun terjadi. Air bah dan lahar tidak masuk ke dalam
bangunan vihara dan semua orang yang berlindung di dalamnya pun selamat.
Akibat peristiwa tersebut, masyarakat Buddha Banten percaya
bahwa vihara ini membawa keselamatan. Banyak umat Buddha dari luar wilayah
Banten yang rela datang ke vihara ini untuk beribadah. Selain itu, di dalam
komplek vihara ini juga terdapat Sekolah Agama Buddha yang diperuntukkan bagi
anak-anak usia sekolah.
Bagi masyarakat Banten, vihara ini tidak hanya sekedar
menjadi bangunan bersejarah atau tempat ibadah saja, tetapi juga sebagai simbol
bagaimana masyarakat zaman dahulu mampu mewariskan keharmonisan dalam
menghadapi setiap perbedaan yang ada. Masyarakat Banten memang dikenal sebagai
komunitas mayoritas muslim, tetapi keharmonisan beragama di Banten Lama ini
terjalin sangat baik, bahkan penduduk yang tinggal di sekitar vihara ini sering
ikut terlibat dan membantu ketika ada acara dan perayaan-perayaan di vihara ini,
seperti perayaan ulang tahun Buddha misalnya.
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar