Sabtu, 10 Januari 2015

Vihara Avalokitesvara Banten

Vihara Avalokitesvara dibangun oleh salah satu Raja Banten yang pernah memerintah pada tahun 1652 yaitu Syekh Syarif Hidayatullah atau yang lebih dikenal dengan nama Sunan Gunung Jati. Ia mendirikan vihara ini karena ketika itu ia melihat banyak perantau dari Cina yang membutuhkan tempat ibadah. Nama vihara ini diambil dari nama seorang Buddha yakni Buddha Avalokitesvara.
Di dalam vihara ini terdapat 16 patung dewa. Patung tertua yang ada disana adalah patung Dewi Kwan Im yang sudah berusia 600 tahun. Patung tersebut dibawa langsung dari Cina. Patung Dewi Kuan Im adalah satu-satunya patung yang selamat dalam kebakaran hebat yang pernah menghanguskan vihara ini pada tahun 2009.
Selain itu, terdapat ukiran-ukiran dinding yang menceritakan peristiwa meletusnya Gunung Krakatau pada tahun 1883. Letusan tersebut mengakibatkan terjadinya tsunami dan air bah yang sangat deras yang menggelundung di luar vihara. Orang-orang yang berlindung di dalam vihara berdoa agar mereka diselamatkan dan mukjizat pun terjadi. Air bah dan lahar tidak masuk ke dalam bangunan vihara dan semua orang yang berlindung di dalamnya pun selamat.
Akibat peristiwa tersebut, masyarakat Buddha Banten percaya bahwa vihara ini membawa keselamatan. Banyak umat Buddha dari luar wilayah Banten yang rela datang ke vihara ini untuk beribadah. Selain itu, di dalam komplek vihara ini juga terdapat Sekolah Agama Buddha yang diperuntukkan bagi anak-anak usia sekolah.
Bagi masyarakat Banten, vihara ini tidak hanya sekedar menjadi bangunan bersejarah atau tempat ibadah saja, tetapi juga sebagai simbol bagaimana masyarakat zaman dahulu mampu mewariskan keharmonisan dalam menghadapi setiap perbedaan yang ada. Masyarakat Banten memang dikenal sebagai komunitas mayoritas muslim, tetapi keharmonisan beragama di Banten Lama ini terjalin sangat baik, bahkan penduduk yang tinggal di sekitar vihara ini sering ikut terlibat dan membantu ketika ada acara dan perayaan-perayaan di vihara ini, seperti perayaan ulang tahun Buddha misalnya.



Referensi:
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar