Kamis, 08 Januari 2015

Kekagumanku Pada Sosok Habibie

Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang lebih dikenal dengan BJ Habibie adalah mantan presiden Republik Indonesia setelah Soeharto. Beliau lahir pada tanggal 25 Juni 1936 di Parepare, Sulawesi Selatan. Beliau menikah dengan Hasri Ainun dan dikaruniai dua orang anak laki-laki, yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal.
Kekaguman saya pada sosok Habibie muncul ketika saya menonton film “Habibie & Ainun” yang diambil dari buku terlaris karya beliau. Sebelumnya saya hanya sekadar mengetahui bahwa BJ Habibie adalah mantan presiden RI dan beliau pernah mendapat beasiswa untuk melanjutkan kuliahnya di Jerman mengambil jurusan Teknik Penerbangan dengan spesialisasi Konstruksi Pesawat Terbang.
BJ Habibie adalah orang yang sangat cerdas. Meskipun awalnya sering diremehkan oleh orang-orang Jerman karena beliau berasal dari Indonesia, tetapi beliau tidak peduli dengan apa yang orang-orang pikirkan tentang beliau. Dengan kecerdasannya, beliau mampu membuktikan bahwa beliau tidak seperti yang mereka pikirkan. Akhirnya, banyak orang Jerman yang ingin mempekerjakan beliau, tetapi beliau selalu memilih untuk kembali dan mengabdikan dirinya kepada Indonesia.
Beliau pernah berbicara kepada Soeharto yang ketika itu menjabat sebagai presiden RI, bahwa beliau membutuhkan uang 500 juta dolar untuk membuat pesawat N250 menjadi pesawat yang paling hebat agar Indonesia tidak perlu bergantung kepada negara manapun. Tetapi, presiden Soeharto malah memutuskan agar IPTN ditutup.
Sekarang, para karyawan IPTN bertebaran di berbagai negara. Mereka harus mengais rejeki di negeri orang, dan parahnya Indonesia yang membeli pesawat negara-negara tersebut. Padahal beliau ingin membuktikan bahwa Indonesia juga mampu membuat pesawat terbang, tidak kepada orang Indonesia saja yang selalu meremehkan bangsanya sendiri, tetapi juga kepada negara lain.
Selain itu, ketika menjabat sebagai presiden RI, beliau selalu memikirkan bangsa Indonesia, bahkan beliau hanya tidur dua jam setiap hari karena beliau terus menerus memikirkan bangsa Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar