Pada tahun 1980, Alvin
Toffler membagi sejarah peradaban dalam 3 periode waktu yang berbeda yang dia
sebut sebagai gelombang. Dalam pandangan Toffler, tiga gelombang peradaban
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Gelombang
Pertama
Gelombang
pertama berkaitan dengan revolusi pertanian. Suatu periode dalam sejarah
peradaban sekitar 8.000 tahun sebelum masehi sampai sekitar tahun 1700-an.
Sebelum revolusi pertanian, manusia hidup dalam kelompok kecil, sering berpindah-pindah,
kelompok ini mencari makan dengan berburu, mencari ikan dan mencari makanan
yang tersedia di alam. Dengan revolusi pertanian, tersedia teknologi dimana
orang dapat menetap disatu tempat, yakin akan terpenuhinya kebutuhan makanan
sehingga dapat menciptakan apa yang kita sebut sebagai peradaban. Teknologi
yang muncul selama periode ini termasuk alat pengungkit, alat penggerek, alat
derek dan alat penjepit yang dirancang untuk memperbesar/meningkatkan sumber daya
energi terbarukan yang berasal dari tenaga manusia, hewan, angin, matahari dan
air.
2. Gelombang
Kedua
Gelombang kedua
merujuk pada revolusi industri dan memakan waktu selama periode pembangunan
sejak 1700an hingga kini. Di Amerika Serikat, gelombang ini memuncak pada
pertengahan 1950an, tapi di banyak belahan dunia lain gelombang ini masih terus
berlangsung. Periode ini mengakhiri dominasi peradaban pertanian dan mengawali
industrialisasi masyarakat. Teknologi yang diperkenalkan pada gelombang ini
umumnya berdasarkan pada mesin elektromekanik yang digerakkan oleh bahan bakar
fosil yang tidak terbarukan, menyebabkan perubahan secara luas dalam
meningkatkan masyarakat. Contoh-contoh teknologi ini antara lain mesin uap,
kendaraan bermotor dan listrik. Keluarga menjadi lebih kecil, beralih pekerjaan
dari lahan-lahan pertanian ke pabrik-pabrik, dan pendidikan beralih dari
pendidikan di rumah menjadi pendidikan yang terorganisir di dalam kelas.
3. Gelombang
Ketiga
Gelombang ketiga
serupa dengan zaman pasca industri, suatu periode yang diawali pada pertengahan
atau akhir 1950an dan sekarang sedang dialami oleh negara-negara yang menguasai
teknologi tinggi seperti Amerika Serikat, negara-negara Eropa Barat, dan
Jepang. Ketersediaan teknologi secara luas seperti komputer, telekomunikasi,
robot, dan bioteknik juga telah meninggalkan tanda-tanda pada karakteristik
sosial masyarakat. Perubahan mendasar dalam perilaku sosial sekarang dapat
dilihat seperti pada pendidikan pemuda serta keberagaman dalam bentuk keluarga.
Referensi:
http://ahlanelfaz.blogspot.com/2014/03/future-shock-alvin-toffler.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar