Sabtu, 27 Desember 2014

Serat Jaka Lodhang

Serat Jaka Lodhang adalah karangan Ronggowarsito yang mengandung petuah akan adanya suatu zaman yang penuh dengan pancaroba. Berikut isi serat Jaka Lodhang:

Sasedyane tanpa dadya
Sacipta-cipta tan polih
Kang reraton-raton rantas
Mrih luhur asor pinanggih
Bebendu gung nekani
Kongas ing kanista nipun
Wong agung nis gungira
Sudireng wirang jrih lalis
Ingkang cilik tan tolih ring cilikira

Terjemahan:
Suatu waktu seluruh kehendak tidak ada yang terwujud, apa yang dicita-citakan akan berantakan, apa yang dirancang menjadi gagal, yang ingin menang malah kalah, karena datangnya hukuman yang berat dari Tuhan. Yang tampak hanyalah perbuatan-perbuatan tercela, orang besar akan kehilangan kebesarannya, lebih baik nama tercemar dari pada bertanggung jawab (mati), sedangkan yang kecil juga tidak mau tahu akan keterbatasannya.

Wong alim-alim pulasan
Njaba putih njero kuning
Ngulama mangsah maksiat
Madat madon minum main
Kaji-kaji ambataning
Dulban kethu putih mamprung
Wadon nir wadorina
Prabaweng salaka rukmi
Kabeh-kabeh mung marono tingalira

Terjemahan:
Banyak orang yang alim, tetapi hanyalah bersifat hiasan saja, diluar tampak baik (putih) tetapi di dalamnya kuning, banyak ulama berbuat maksiat, mengisap ganja, berbuat selingkuh, minum minuman keras, berjudi. Banyak haji melemparkan dan melepas ikat kepala hajinya, para wanita kehilangan kewanitaannya, karena pengaruh harta benda, semuanya itu hanya kebendaanlah yang menjadi tujuannya.

Para sudagar ingargya
Jroning zaman keneng sarik
Marmane saisi ningrat
Sangsarane saya mencit
Nir sad estining urip
Iku ta sengkalanipun
Pantoging nandang sudra
Yen wus tobat tanpa mosik
Sru nalangsa narima ngandel ing suksma

Terjemahan:
Di antara para saudagar dan pedagang, hanya harta bendalah yang dihormati pada zaman itu, seluruh isi dunia penuh dengan penderitaan, kesengsaraan makin menjadi-jadi, di tahun Jawa 1860 (Nir = 0, Sad = 6, Esthining = 8, Urip = 1) atau 1930 Masehi yang akan menjadi tonggak sejarahnya. Pada akhirnya penderitaan yang akan terjadi, pada saat semua mulai bertobat dan menyerahkan diri, kepada kekuasaan Tuhan dengan sepenuh hati.



Referensi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar