Serat Jaka Lodhang
adalah karangan Ronggowarsito yang mengandung petuah akan adanya suatu zaman
yang penuh dengan pancaroba. Berikut isi serat Jaka Lodhang:
Sasedyane tanpa
dadya
Sacipta-cipta tan
polih
Kang reraton-raton
rantas
Mrih luhur asor
pinanggih
Bebendu gung
nekani
Kongas ing kanista
nipun
Wong agung nis
gungira
Sudireng wirang
jrih lalis
Ingkang cilik tan
tolih ring cilikira
Terjemahan:
Suatu waktu seluruh kehendak tidak ada
yang terwujud, apa yang dicita-citakan akan berantakan, apa yang dirancang
menjadi gagal, yang ingin menang malah kalah, karena datangnya hukuman yang
berat dari Tuhan. Yang tampak hanyalah perbuatan-perbuatan tercela, orang besar
akan kehilangan kebesarannya, lebih baik nama tercemar dari pada bertanggung
jawab (mati), sedangkan yang kecil juga tidak mau tahu akan keterbatasannya.
Wong alim-alim
pulasan
Njaba putih njero
kuning
Ngulama mangsah
maksiat
Madat madon minum
main
Kaji-kaji
ambataning
Dulban kethu putih
mamprung
Wadon nir wadorina
Prabaweng salaka
rukmi
Kabeh-kabeh mung
marono tingalira
Terjemahan:
Banyak orang yang alim, tetapi hanyalah
bersifat hiasan saja, diluar tampak baik (putih) tetapi di dalamnya kuning,
banyak ulama berbuat maksiat, mengisap ganja, berbuat selingkuh, minum minuman
keras, berjudi. Banyak haji melemparkan dan melepas ikat kepala hajinya, para
wanita kehilangan kewanitaannya, karena pengaruh harta benda, semuanya itu
hanya kebendaanlah yang menjadi tujuannya.
Para sudagar
ingargya
Jroning zaman
keneng sarik
Marmane saisi
ningrat
Sangsarane saya
mencit
Nir sad estining
urip
Iku ta
sengkalanipun
Pantoging nandang
sudra
Yen wus tobat
tanpa mosik
Sru nalangsa
narima ngandel ing suksma
Terjemahan:
Di antara para saudagar dan pedagang,
hanya harta bendalah yang dihormati pada zaman itu, seluruh isi dunia penuh
dengan penderitaan, kesengsaraan makin menjadi-jadi, di tahun Jawa 1860 (Nir = 0,
Sad = 6, Esthining = 8, Urip = 1) atau 1930 Masehi yang akan menjadi tonggak
sejarahnya. Pada akhirnya penderitaan yang akan terjadi, pada saat semua mulai
bertobat dan menyerahkan diri, kepada kekuasaan Tuhan dengan sepenuh hati.
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar